Jumat, 07 Agustus 2015

Contoh Ayat yang Mengandung Bacaan Idzhar Halqi

Idzhar Halqi merupakan hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang hukumnya dibaca dengan jelas jika terdapat “Nun mati" atau "fathah tanwin" atau "kasrah tanwin" atau "dommah tanwin” bertemu/berhadapan dengan 6 huruf-huruf berikut.
Adapun huruf-huruf tersebut, yaitu: أ ، ح ، خ ، ع ، غ ، ه

Contoh di dalam Al Quran nun mati ( نْ ) atau fathah tanwin ( ً  ) atau kasrah tanwin (ٍ  ) atau dommah tanwin (  ٌ ) bertemu huruf-huruf idzhar halqi:


1. Alif (أ)
( نْ ):
- Al Lail ayat 5:
فَأَمّا مَن أَعطىٰ وَاتَّقىٰ
- Ar Rahman ayat 54
- An Nahl ayat 2

(ٍ  ):
-Al ghasiyah ayat 5:
تُسقىٰ مِن عَينٍ آنِيَةٍ
- Ar Rahman ayat 44
- An Naml ayat 12, 16

( ً  ) :
- Al Ikhlas ayat 4:
وَلَم يَكُن لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
- Al Fil ayat 3
- Al A'la ayat 5
- Al Baqarah 286
- Al Jumu'ah ayat 11

(  ٌ  )
- Al Ghasiyah ayat 6:
لَيسَ لَهُم طَعامٌ إِلّا مِن ضَريعٍ
- Al Baqarah ayat 45
- An Naml ayat 39


2. Ha (ح)
( نْ ):
- Al Kautsar ayat 2:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانحَر
- Al Baqarah ayat 6, 35
- An Nahl ayat 36
( ً  ):
- Al Ghassiyah ayat 4:
تَصلىٰ نارًا حامِيَةً
- Al Fath ayat 4
- An Nahl ayat 67, 75

(ٍ  ):
- Ar Rahman ayat 76:
مُتَّكِئينَ عَلىٰ رَفرَفٍ خُضرٍ وَعَبقَرِيٍّ حِسانٍ
- Yunus ayat 97
- An Nisa ayat 86

(   ٌ):
- Al Qari'ah ayat 11: 
نارٌ حامِيَةٌ
- Ar Rahman ayat 70
- Al Baqarah 225


3. Kha (
(   ً):
- Al Ahzab ayat 34 :
وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَىٰ فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا
- An Nisa ayat 14
- Maryam ayat 3

( نْ ):
- Al Qari'ah ayat 8:
وَأَمّا مَن خَفَّت مَوازينُهُ
- Ar Rum ayat 20,21
- Al Baqarah ayat 182

(ٍ  ):
- Al Alaq ayat 16:
ناصِيَةٍ كاذِبَةٍ خاطِئَةٍ
- Al Ghasiyyah ayat 2
- Ar Rahman ayat 76

(  ٌ  )
- An Nazi'at ayat 12:
قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ
- Al Ahzab ayat 21
- At Tur ayat 15
- Yunus ayat 77
- Asy Syua'ara ayat 56

4. 'Ain (ع)
(  ً):
- Al Insiqaq ayat 19:
لَتَركَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ
- Al Fath ayat 3, 5, 7
- Al Baqarah ayat 241

( نْ ): 
- Al Alaq ayat 2:
 خَلَقَ الإِنسانَ مِن عَلَقٍ
- Al Insiqaq ayat 1
- 'Abasa ayat 12

(ٍ  ):
- At Takatsur ayat 8:
ثُمَّ لَتُسأَلُنَّ يَومَئِذٍ عَنِ النَّعيمِ
-Al Lail ayat 19
- Al Fajr ayat 2
- Al Baqarah ayat 29, 36, 90

(  ٌ  )
- Al Baqarah ayat 7:
خَتَمَ اللَّهُ عَلىٰ قُلوبِهِم وَعَلىٰ سَمعِهِم ۖ وَعَلىٰ أَبصارِهِم غِشاوَةٌ ۖ وَلَهُم عَذابٌ عَظيمٌ
-Al Baqarah ayat 18, 38
- An Naml ayat 23
- Yasin ayat 10


5. Ghain (غ)
(  ً):
- Asy Syu'ara ayat 29 :
قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَـٰهًا غَيْرِي لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ
- Al Baqarah ayat 59
- Al Qalam ayat 3

( نْ ):
- Al Haqqah ayat 36:
 وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ
- At Turl ayat 35
- Fussilat ayat 32

(ٍ  ):
- Luqman ayat 24:
نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ
- Al Fathir ayat 3
- Al Qassas ayat 38
- Hud ayat 58

(  ٌ  )
- At Tin ayat 6: 
إِلَّا الَّذينَ آمَنوا وَعَمِلُوا الصّالِحاتِ فَلَهُم أَجرٌ غَيرُ مَمنونٍ
- Al Mujaddilah ayat 2
- An Nahl ayat 21
- Al Anfal ayat 29


6. Ha (ه)
( نْ ):
- Al Alaq ayat 9:
أَرَأَيتَ الَّذي يَنهىٰ
- Al Bayyinah ayat 8
- As Saffat ayat 163

 :(   ً)
- Al Hajj ayat 67:
لِّكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ ۖ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ ۚ وَادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًى مُّسْتَقِيمٍ 
- Al An'am ayat 47, 84


(ٍ  )
- Maryam ayat 74:
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا
- Ar Rahman ayat 29
- As Sajdah ayat 13
- Al A'raf ayat 52

(  ٌ  )
: Al Qadr ayat 5-
سَلامٌ هِيَ حَتّىٰ مَطلَعِ الفَجرِ


- Yunus ayat 77
- At Tur ayat 15

dan masih banyak lainnya

Mohon dicek lagi

[example of tajweed: izhar halqi]

Rabu, 05 Agustus 2015

SUNNAH, Bukan Berarti Tidak Dikerjakan Tidak Apa-Apa


Sunnah (سنة ˈsunnah, plural سنن sunan) adalah kata Arab yang berarti "kebiasaan" atau "biasa dilakukan". Secara istilah sunnah adalah jalan yang di tempuh oleh rasulullah dan para sahabatnya, baik ilmu, keyakinan, ucapan, perbuatan, maupun penetapan.

Ada orang yang mengartikan hukum amalan sunnah sebagai suatu amalan yang jika diamalkan akan mendapat pahala, dan apabila ditingggalkan tidak mendapatkan dosa atau bahkan ada yang bilang tidak apa-apa.
"... jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.",
hal  ini bisa jadi pemicu banyaknya orang enggan mengerjakan sunnah Nabi saw. karena mungkin mereka berpikir "ditinggalkan toh tidak apa-apa, tidak berdosa. Cari pahala cukup dengan rajin mengerjakan amalan wajib."

Benarkah kalau kemudian tidak apa-apa karena tidak mendapatkan dosa?
Sebenarnya tidak juga. Kenapa?

Karena ketika kita meninggalkan amalan sunnah memang kita tidak akan mendapat dosa, namun kita juga tidak mendapat pahala yang sebenarnya telah disediakan untuk kita ambil.
Selain itu, jika hanya mengerjakan amalan wajib berarti hanya membuat Allah tidak marah kepada kita. Namun bila kita juga mengerjakan amalan sunnah berarti Allah akan sayang kepada kita.
Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa golongan umat Islam yang akan selamat dari 73 golongan setelah Nabi Muhammad saw wafat adalah golongan ahlus sunnah waljamaah.
Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah SAW janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada. Landasan mereka bertumpu pada AlQuran & ittiba'us sunnah (mengikuti as-Sunnah) dengan menuruti apa yang dibawa oleh nabi baik dalam masalah ‘aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlak,ucapan dan selalu menyertai jama'ah(kebersamaan) kaum Muslimin.

Artinya jika meninggalkan amalan sunnah bukannya tidak apa-apa tetapi kita telah merugi.

Seperti firman Allah dalam surat Al 'Ashr ayat 1 - 3 yang artinya: 
1) Demi masa, 
2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 
3) Melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menatapi kesabaran.



Maka dari itu agar tidak merugi perbanyaklah amal saleh termasuk amalan-amalan sunnah yang baik tentunya.
Sunnah juga harus dikerjakan jika mau menjadi orang yang beruntung. Sebisa mungkin berusaha untuk mengerjakannya selagi tidak sedang terdesak.
Bedanya dengan wajib, kalau wajib jika tidak bisa mengerjakan harus menggantinya di lain waktu, tapi kalau sunnah tidak perlu mengganti.

Contoh amalan sunnah: shalat rawatib, dhuha, tahajud, puasa senin kamis, membaca surat-surat pendek saat sholat, mandi, memakai wewangian sebelum salat Jum'at, dll.

Sebagai motivasi tanamkan dalam diri kita bahwa sunnah itu jika dikerjakan selain akan mendapat pahala juga disayang Allah serta menjadikan kita sebagai orang yang beruntung, sedangkan jika sunnah (dengan mudahnya) ditinggalkan berarti kita telah merugi.


Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunnah
http://muslimmenjawabgugatan.blogspot.com/2012/07/6-menjawab-gugatan-siapa-ahlus-sunnah.html