Rabu, 05 Agustus 2015

SUNNAH, Bukan Berarti Tidak Dikerjakan Tidak Apa-Apa


Sunnah (سنة ˈsunnah, plural سنن sunan) adalah kata Arab yang berarti "kebiasaan" atau "biasa dilakukan". Secara istilah sunnah adalah jalan yang di tempuh oleh rasulullah dan para sahabatnya, baik ilmu, keyakinan, ucapan, perbuatan, maupun penetapan.

Ada orang yang mengartikan hukum amalan sunnah sebagai suatu amalan yang jika diamalkan akan mendapat pahala, dan apabila ditingggalkan tidak mendapatkan dosa atau bahkan ada yang bilang tidak apa-apa.
"... jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.",
hal  ini bisa jadi pemicu banyaknya orang enggan mengerjakan sunnah Nabi saw. karena mungkin mereka berpikir "ditinggalkan toh tidak apa-apa, tidak berdosa. Cari pahala cukup dengan rajin mengerjakan amalan wajib."

Benarkah kalau kemudian tidak apa-apa karena tidak mendapatkan dosa?
Sebenarnya tidak juga. Kenapa?

Karena ketika kita meninggalkan amalan sunnah memang kita tidak akan mendapat dosa, namun kita juga tidak mendapat pahala yang sebenarnya telah disediakan untuk kita ambil.
Selain itu, jika hanya mengerjakan amalan wajib berarti hanya membuat Allah tidak marah kepada kita. Namun bila kita juga mengerjakan amalan sunnah berarti Allah akan sayang kepada kita.
Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa golongan umat Islam yang akan selamat dari 73 golongan setelah Nabi Muhammad saw wafat adalah golongan ahlus sunnah waljamaah.
Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah SAW janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada. Landasan mereka bertumpu pada AlQuran & ittiba'us sunnah (mengikuti as-Sunnah) dengan menuruti apa yang dibawa oleh nabi baik dalam masalah ‘aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlak,ucapan dan selalu menyertai jama'ah(kebersamaan) kaum Muslimin.

Artinya jika meninggalkan amalan sunnah bukannya tidak apa-apa tetapi kita telah merugi.

Seperti firman Allah dalam surat Al 'Ashr ayat 1 - 3 yang artinya: 
1) Demi masa, 
2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 
3) Melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menatapi kesabaran.



Maka dari itu agar tidak merugi perbanyaklah amal saleh termasuk amalan-amalan sunnah yang baik tentunya.
Sunnah juga harus dikerjakan jika mau menjadi orang yang beruntung. Sebisa mungkin berusaha untuk mengerjakannya selagi tidak sedang terdesak.
Bedanya dengan wajib, kalau wajib jika tidak bisa mengerjakan harus menggantinya di lain waktu, tapi kalau sunnah tidak perlu mengganti.

Contoh amalan sunnah: shalat rawatib, dhuha, tahajud, puasa senin kamis, membaca surat-surat pendek saat sholat, mandi, memakai wewangian sebelum salat Jum'at, dll.

Sebagai motivasi tanamkan dalam diri kita bahwa sunnah itu jika dikerjakan selain akan mendapat pahala juga disayang Allah serta menjadikan kita sebagai orang yang beruntung, sedangkan jika sunnah (dengan mudahnya) ditinggalkan berarti kita telah merugi.


Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunnah
http://muslimmenjawabgugatan.blogspot.com/2012/07/6-menjawab-gugatan-siapa-ahlus-sunnah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar