Kamis, 16 Desember 2021

Batas Waktu Sholat Fardhu 5 Waktu

Perintah sholat 5 waktu diterima oleh Nabi Muhammad shallallahu álaihi wassalam langsung dari Allah ketika peristiwa isra' miroj dimana ketika itu beliau saw sudah bisa kembali ke Makkah sebelum waktu fajar. Akan tetapi shalat pertama yang dilakukan Nabi saw yaitu shalat Dzuhur karena pada waktu subuh Nabi saw belum diajari/diberitahu mengenai tata cara shalat. Kemudian barulah malaikat Jibril datang untuk mengajari Nabi saw bagaimana tata caranya shalat 5 waktu. Diantaranya tata cara shalat ialah harus memngetahui kapan batas waktu mengerjakannya.

Yuk cek langsung saja batas-batas masuk dan keluarnya waktu shalat fardhu 5 waktu:

1. Subuh

Waktu Masuk: 
Terbitnya fajar shadiq (fajar yang sesungguhnya). Yaitu ketika mulai munculnya cahaya matahari di langit timur kemudian semakin menyebar dan semakin terang.

Waktu Keluar:
Terbitnya lingkaran terang matahari walau hanya sedikit yang cahayanya menyilaukan.


2. Dzuhur

Waktu Masuk:
Tergelincirnya matahari ke arah barat.
Yaitu ketika matahari sudah mulai bergerak ke barat dari titik tengah-tengah (waktu istiwak). Waktu ini secara teori berlangsung hanya sebentar sekali. Waktu ini dapat ditandai dengan panjang bayangan benda yang posisinya tegak lurus dengan bumi mencapai panjang minimal atau bahkan hilang pada hari-hari tertentu. Adapun jika terdapat bayangan benda pada waktu istiwak ini disebut dengan bayangan istiwak. Sehingga jika panjang bayangan benda sudah semakin panjang maka dipastikan sudah masuk waktu dzuhur.

Waktu Keluar:
Ketika panjang bayangan benda 
yang posisinya tegak lurus dengan bumi sudah sama dengan tinggi benda aslinya. Namun bila pada waktu istiwa' terdapat bayangan istiwa', maka 
Waktu Dzuhur Keluar ketika 
Panjang Bayangan Benda = tinggi benda aslinya + panjang bayangan istiwa

Misal tinggi benda asli: 10 cm
Bayangan ketika istiwak: 2 cm
Panjang Bayangan benda tanda berakhirnya waktu dzuhur: 10+2 = 12 cm


3. Ashar

Waktu Masuk:
Ketika panjang bayangan benda sudah lebih dari tinggi benda aslinya (ditambah bayangan istiwak jika ada)
Meneruskan contoh sebelumnya maka waktu ashar masuk ketika panjang bayangan benda sudah lebih dari 12 cm walau hanya sedikit lebihnya.

Waktu Keluar:
Terbenamnya matahari seluruhnya.


4. Maghrib

Waktu Masuk:
Terbenamnya lingkaran terang matahari seluruhnya.

Waktu Keluar:
Hilang atau terbenamnya mega merah dari langit.


5. Isya'

Waktu Masuk:
Hilangnya atau terbenamnya mega merah dari langit.

Waktu Keluar:
Masuknya waktu subuh (terbitnya fajar shadiq).




Catatan:
  • Patokan mulai terbit atau sempurnanya terbenam ialah jika daerah ufuk arah terbit/terbenam merupakan daerah yang rata tidak tertutup gedung atau gunung. Maksudnya garis horizon benarMisal seperti pengamatan di laut. Adapun jika matahari terbenam di balik gedung/gunung maka belum dihitung masuk waktu maghrib. Jangan buka puasa dulu he... !!!
  • Horizon atau ufuk adalah garis yang memisahkan bumi dari langit. Lebih tepatnya, horizon adalah garis yang membagi arah garis pandang kita ke dalam dua kategori: arah garis pandang yang memotong permukaan Bumi, dan yang tidak. Di banyak lokasi, horizon benar terhalangi oleh pohon, bangunan, gunung, dan sejenisnya, yang membuat perpotongan antara bidang permukaan bumi dan bidang langit kemudian dikenal sebagai horizon tampak.

Referensi Pendukung:
  • Kitab Fiqih Ibadah Menurut Madzhab Syafii Karya Sayyid Muhammad Amin bin Idrus bin Abdullah bin Umar bin Syekh Abu Bakar bin Salim Ba'alawi Al-Husaini
  • Taklim Fiqih bersama Sayyid Hasan bin Alwy Alaydrus
  • Wikipedia

Sabtu, 11 Desember 2021

Quote Kata Mutiara Motivasi Hijrah Pemuda Milenial

Kata Mutiara dari A-z ::

A

✨ Andai dalam menuntut ilmu, kamu harus terluka, maka cintailah luka itu, karena luka di jalan Allah adalah surga. 
(Terinspirasi dari kalam KH Deden M Makhyaruddin via ig @murojaah.id)


B

✨ Balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. 
(Hamba Allah)

✨ Boleh jadi kamu membenci sesuatupadahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatupadahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS Albaqarah ayat 216)

✨ Barangsiapa enggan menahan pahitnya belajar walau sesaat maka bersiaplah menelan hinanya kebodohan sepanjang sisa hidupnya.
(Terinspirasi dari kalam Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi'í)

✨ Belajarlah sebelum kau menjadi pemimpin. Karena jika kau sudah menjadi pemimpin kau tidak akan lagi sempat untuk belajar.
(Hamba Allah)

✨ Bersyukur adalah hal terbaik yang akan membuat hidup kita menjadi lebih indah.
(Hamba Allah)


E

✨ Engkau mengira dirimu kecil, padahal di dalam dirimu terdapat akal dan hati yang akan menundukkan jagad raya.
(KH Yahya Mutamakkin)

✨ Esok kamu akan berterima kasih kepada dirimu sendiri yang telah berhasil bertahan karena memilih untuk terus berjuang.
(sumber ig @klee.id)


K

✨ Kebahagiaan ialah saat seseorang mampu menguasai nafsunya, sedangkan kesengsaraan ialah saat seseorang dikuasai nafsunya.
(Imam Ghazali via nu.or.id)


M

✨ Masa depan ialah milik mereka yang menyiapkannya hari ini.
(Hamba Allah)


S

✨ Salah satu tanda cinta yang tidak bisa dipungkiri adalah rasa tidak rela jika yang dicintainya melakukan dosa. 
(Buya Yahya)

✨ Setiap orang yang memiliki kekurangan pasti juga memiliki kelebihan, kelebihan itu akan muncul jika kita bersyukur.
(Pak Dosen Kalkulus)


T

✨ Teruslah berprestasi sampai kau buat bangga orang tuamu,
Teruslah berprestasi sampai kau buat bangga orang-orang yang menyayangimu,
dan Teruslah berprestasi sampai kau buat bangga Allah dan Rasul-Nya.
(ig @santrigrafiscom)


✨ 
Tidak ada yang aku maksud/tuju selain Allah (لا إله إلا الله) .
(Makna secara thariqah)


W

✨ Waktu yang Rugi ialah waktu yang tidak menghasilkan pahala.
(Mukmin Sejati)

Kamis, 09 Desember 2021

Penting ! Salah Satu Tanda Seseorang Benar Mencintai Kamu

 

💕💞

 

➡️ Salah satu tanda seorang pecinta adalah tidak rela jika seorang yang dicintainya tersakiti baik secara fisik maupun hatinya

Ibnu Katsir menuturkan kisah seorang sahabat Nabi ﷺ bernama Zaid bin ad-Datsinah yang menjadi tawanan dan terancam dibunuh. Saat itu, sang pembesar kafir Quraisy, Abu Sufyan berkata, “Ya Zaid, maukah posisi kamu sekarang digantikan oleh Muhammad yang akan kami penggal lehernya, kemudian engkau dibebaskan kembali pada keluargamu?” 

Dengan yakin, Zaid menjawab; 

“Demi Allah, aku tidak akan rela jika saat ini Muhammad ﷺ  berada di rumahnya tertusuk sebuah duri, dalam keadaan aku berada di rumah bersama keluargaku”

Ya... Lebih jauh lagi seorang pecinta sejati tidak akan rela jika yang dicintainya tersakiti sampai kapanpun. Bahkan sampai akhirat kelak. 

Oleh karena itu seorang pecinta sejati tidak akan rela jika orang yang dicintainya terjerumus dalam dosa

Karena dosa akan menyebabkan kesusahan atau rasa sakit di akhirat.

🔸Seorang yang mencintai sahabatnya pastinya akan mengingatkannya ketika yang dicintainya terjatuh dalam dosa, bukan malah mendiamkannya dengan sukarela. Minimal dinasehati sedikit demi sedikit.

🔸Seorang suami yang benar-benar cinta istrinya tentu tidak akan rela jika sampai istrinya berbuat dosa seperti keluar rumah tanpa sempurna menutup auratnya. Lantas mengapa banyak kejadian seperti ini? 

Diantara sebabnya karena kurangnya ilmu & keyakinan mengenai perbuatan-perbuatan yang membawa dosa.

Makanya sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya bahwa Cinta itu perlu dipersiapkan, dipersiapkan salah satunya dengan ilmu.💌 😇 

Rabu, 15 November 2017

Keuntungan Kuliah Sambil Nyantri di Pesantren Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah beranjak dari masa siswa di SMA maka para penerus peradaban negeri ini akan dihadapkan kepada jenjang yang lebih tinggi yaitu jenjang perguruan tinggi. Status sebagai siswa pun berubah menjadi mahasiswa.

Maka mulailah seorang siswa tersebut memasuki fase hidup baru. Kebanyakan ketika sekolah masih tinggal bersama orang tua maka akan tinggal di perantauan jauh dari pengawasan orang tua. 
Terdapat berbagai pilihan jenis tempat tinggal mulai dari kost umum, kost khusus laki-laki/perempuan, kost syariah, kontrakan, hingga pesantren.

Tentu saja lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi watak/kepribadian seseorang.
Maka pilihan tempat tinggal menjadi hal yang penting.

Salah satu rekomendasinya ialah pesantren mahasiswa (mondok).
Bisanya pesantren-pesantren di sekitaran kampus yang membuka program ini akan mengatur jadwal sehingga lebih fleksibel untuk mahasiswa. Misalnya waktu ngaji malam dan siang bisa kosong bebas berkegiatan masing-masing.


Apa Kelebihan Mondok ketika Masa Kuliah?

Ada banyak... diantaranya:
1. Sebagai bentuk penjagaan diri dari pegaulan bebas
2. Dipertemukan dengan orang-orang baik/shaleh/shalehah
3. Dipermudahkan untuk menuntut ilmu agama (bekal akhirat)
4. Dekat dengan para kyai atau bahkan ulama
5. Dipermudah untuk beribadah kepada Allah
6. Tidak cuma dapat ilmu dunia saja (kuliah) tapi juga dapat ilmu akhiratnya juga, nilai plus yang banyak orang kurang perhatian
7. Mendapatkan doa dari kyai/ustadz minimal doa secara umum
8. Diajarkan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
9. Lebih mudah menghadiri majelis ilmu (taman surga)
10. Diajari adab dan akhlak, penting terutama buat yang meresa akhlakless
dll

Di Pesantren Belajar Apa Saja ?

Di pesantren paling tidak belajar tentang

1. Cara wudhu dan sholat / ibadah yang benar sesuai tuntunan syariat 
Nanti kamu bakal tau kalau ternyata ibadah yang kemarin-kemarin masih banyak kekurangan

2. Adab dan Akhlak 
Kalau bahasa kekiniannya ada yang namanya attitude. Berhubungan dengan sikap sopan santun, rasa hormat, dll. 

3. Belajar Mengenai Akidah (Ketuhanan)
Di era globaisasi sekarang ini manusia bebas mengutarakan apa yang dipikirkannya. Nah.. Jangan sampai karena ketidaktahuan kita menjadi memiliki paham yang salah mengenai ketuhanan.

4. Belajar Bahasa Arab dan Turunannya
Bahasa Arab menjadi bahasa penting di pesantren karena faktor utamanya yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam di utus di tengah-tengah bangsa Arab dan berbahasa Arab sehingga Al-Quran dan hadist-hadist pun berbahasa Arab. Semua ini tidak terjadi tanpa adanya hikmah yang sangat besar dari Allah swt.


Adapun tantangan yang mungkin hadir:
1. Harus mengurangi kegiatan tidak wajib di luar perkuliahan agar program di pesantren dapat berjalan sesuai target. Kalau temen lain bisa ikut organisasi dan UKM sampai 10, maka sebagai santri karena ada kewajiban di pesantren bisa hanya 1 atau 2 untuk amannya. Toh anggap saja pesantren sudah seperti UKM bahkan lebih hebat lagi.
2. Sebagian pesantren rutin mengadakan ujian dari pelajaran yang diajarkan, jadi pada saat tertentu juga harus belajar lebih banyak dari yang lainnya
3. Harus perhatian dengan barang-barang pribadi terutama yang ditaruh di tempat umum seperti sandal, alat mandi, jemuran (yang satu ini sih aslinya di semua tempat rame yaa sama saja hehe kyk di asrama atau kost yang besar)
4. Bangun lebih awal untuk shalat tahajud atau minimal shalat subuh berjamaah. Jadi ndak ada tuh namanya santri mahasiswa tidur jam 00.00 bangun jam 10.00. Sungguh masih lebih beruntung orang yang dipaksa dan terpaksa dalam berbuat kebaikan daripada orang yang dipaksa dan terpaksa dalam berbuat keburukan.

Niati semua yang ku lakukan karena mencari senangnya Allah kepadaku.

Seorang yang sudah tua tak mampu lagi bekerja berkata kepada seorang santri pemula: 
" Nak kalau kau berhenti berjuang sekarang maka besok ketika kau sudah menjadi tua renta, kau akan menyesal, karena pada kondisi seperti itu yang kau inginkan hanyalah beribadah mempersiapkan kehidupan akhirat. Namun kau akan bingung karena tidak tau bagaimana cara membaca Al-Quran atau bagaimana cara sholat yang betul, sudahkah betul sholatmu? yang tersisa hanyalah penyesalan."


 

Senin, 02 Januari 2017

NIAT menentukan AMAL


💠 "NIAT menentukan AMAL"

✒ Apa Itu Niat ?
Niat adl keinginan yang kuat dalam hati untuk melakukan sesuatu, baik yang fardlu maupun yang bukan fardlu (sunnah, dll.) yang dilakukan oleh orang yg sehat (akal), sadar dan mampu memilih yg baik.

✒Kenapa seorang Muslim harus Niat ?
Niat sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas seorang Muslim. Karena setiap perbuatan itu tergantung dengan apa yang diniatkan.

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة))

Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khattab rodiyallohu’anhu) dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rasulullah shollallohu’alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya)."

✒Pentingnya Niat
 Selain menentukan amal, niat juga merupakan rahasia antara ruh dengan Rabbnya (Ibnu Hazm), adapun Rosul bersabda dalam hadist diatas "Dan seseorang mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yg Ia niatkan" memiliki maksud bahwa seseorang itu akan mendapat siksa/ pahala dari amalnya sesuai dengan Niatnya masing-masing.

📌 Niat seorang muslim juga terkadang lebih baik dari pada amalnya (Yahya bin Katsir)
Sebagai contoh, "Nanti malam saya niat mau tidur lebih awal, supaya saya bisa bangun pagi dan sholat tahajjud ". Namun jika kenyataannya kita tidak bisa bangun, Insyaallah sudah tercatat pahala niat kita yg baik, meskipun tidak jadi terlaksana.

Dikatakan oleh Sufyan Ats Tsauriy bahwa "Dahulu orang belajar niat layaknya kalian belajar amal".
Itu sebabnya, begitu pentingnya niat dalam setiap gerak gerik seorang muslim.

◻◼◻ Lantas bagaimana dengan makan kita... tidur kita...aktivitas kita... apakah sudah disertakan dengan niat lillahi ta'ala?
Dikatakan oleh Imam Ibnu Ruslan dalam bait bait syiir kitab Sufyatun Zubad "Jikalau seseorang makan, niat supaya kuat gesit untuk ibadah maka dia dapat pahala"
Maksudnya adalah segala sesuatu yg mubah itu bisa berpahala asal kita niatkan untuk Ibadah.

Semoga kita bisa menjalankan amal amal baik dengan niat yang baik pula dan semoga segala aktivitas kita bisa Berpahala dengan Niat karena Allah swt. Amiin 😊😊😊😊

Sumber:
 Majelis Al-Izzah
#pusatkajianMahasiswa
#kajianSemarang

Senin, 18 April 2016

Setitik Embun dari Samudra: Antara Syukur dan Sabar

Lebih seringlah berdoa agar menjadi orang yang mudah bersyukur daripada lebih sering berdoa agar menjadi orang yang sabar.

Apa artinya???
Orang bersyukur jika mendapat nikmat, sementara orang harus sabar ketika menghadapi ujian.

Berdoa agar menjadi orang yang mudah bersyukur artinya secara eksplisit mengharapkan akan mendapatkan nikmat serta dapat mengambil hikmah atau sisi positif dari setiap hal yang terjadi.

Bedoa agar menjadi orang sabar artinya agar diberi ketabahan atau kekuatan dalam menghadapi ujian. Artinya sedang ada ujian.

Terutama untuk kita-kita yang orang awam, janganlah mengharapkan mendapatkan banyak ujian, serta jangan pula mengatakan "aku pasti kuat jika aku yang mengalaminya".

Banyak-banyaklah bersyukur
Bisa bernafas dengan mudah, alhamdulillah
Dapat minum dengan nikmat dahaga hilang tanpa menyakiti tenggorokan, alhamdulillah
Bisa membaca Al-Quran, alhamdulillah
Bisa melihat pemandangan yg indah, alhamdulillah
Orang tua cerewet, alhamdulillah, artinya orang tua masih hidup & peduli
Hujan turun, alhamdulillah

Janganlah mendustakan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (  )
fabiayyi aallaaa i Rabbikuma tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(Q.S. Ar-Rahman)

Minggu, 27 Desember 2015

Nama Ucapan-Ucapan Islami Sehari-hari


Ta'awud
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
A'uudzubilaah himinasy syithaanir rajiim
Arti: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk"


Basmallah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaah hirrahmaan nirrahiim
Arti: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"


Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu 'alaikum warah matullaahi wabarakatuh
Arti: "Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu.”


Takbir
اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu akbar
Arti: "Allah Maha Besar"


Tahlil
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ  
Laa ilaaha illa l-Laah
Arti: "Tiada Tuhan kecuali Allah"


Tahmid/Hamdallah
 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin
Arti: "Segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam"
Ungakpan rasa syukur.


Istighfar
اَسْتَغْفِرُ اَللهَ الْعَظِیْمَ
Astagfirullaah hal'adziim
Arti: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung"
Diucapkan ketika sadar telah melakukan dosa atau memohon ampun.



Tarji'
اِنّا لِلهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Innaa llillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Arti: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali"
Diucapkan ketika ada orang meninggal atau sedang tertimpa musibah.



Hasballah
حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Hasbunallaah wa ni'malwakil ni'mal maulaa wa ni'man nashiir
Arti: "Cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong bagi kami."
Biasa diucapkan ketika dalam ancaman atau bahaya, serta musibah (mengharapkan pertolongan-Nya).


Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ
Subhaanallaah
Arti: "Maha Suci Allah
Diucapkan ketika menemui hal-hal yang tidak semestinya atau hal-hal buruk.  Sehingga maksudnya menjadi maha suci Allah terhindar dari hal-hal buruk itu.


Insya Allah
اِ نْ شَآ ءَ اللهُ
Insyaa Allaah
Arti: "Jika Allah Mengijinkan"
Diucapkan ketika kita berjanji atau tentang masa depan, karena tidak ada manusia yang benar-benar dapat memastikan apa yang akan terjadi.


Masya Allah
مَاشَآءَاللهُ
Masyaa Allaah
Arti: "Apa yang dikehendaki Allah (terjadilah)"
Diucapkan ketika melihat hal yang menakjubkan atau ketika terkagum akan suatu hal.


Hauqalah
 لاحول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
Laa haula walaa quwwatra illa billaahil ‘aliyyil azhiim
Artinya : Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecualli atas pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung”






ref:
http://badaronline.com/artikel/penulisan-lafazh-salam-dan-kekeliruannya.html
http://belajar-fiqih.blogspot.com/2012/03/bacaan-hauqalah.html
http://chusnulluvangga83.blogspot.com/2012/07/autotext-tulisan-arab.html
http://manisnyaberbagi.blogspot.com/2013/01/tulisan-arab-sehari-hari.html
http://muslim.or.id/doa-dan-zikir/apa-arti-masya-allah.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Inna_lillahi_wa_inna_ilaihi_raji%27un
http://islamcendekia.com/2014/09/arti-makna-hasbunallah-wanikmal-wakil-nikmal-maula-wanikman-nasir.html
http://pribaditaat.blogspot.com/2010/02/kekuatan-hasballah-bagaimana-menghadapi_18.html#.VJP1qlAGYNA
http://tajung.blogspot.com/2010/05/meluruskan-makna-masya-alloh.html

Kamis, 22 Oktober 2015

Contoh bacaan ikhfa hakiki di Al Qur'an

Ikhfa adalah menahan bacaan 3 harkat dan menyamarkan nun mati atau tanwin kedalam huruf ikhfa yang 15 yaitu tsin (ث),shod (ص), dal (د), ta (ت), kaf (ك), jim (ج), sin (س), qof (ق), syin (ش), dzal (ذ), dhod (ض), tho (ط), za (ز), fa (ف) dan dzo (ظ).

Berikut contoh-contohnya:


1. Za (ز )
( نْ ):
- Al Qadr ayat 1:
إِنّا أَنزَلناهُ في لَيلَةِ القَدرِ
- Asy Syams ayat 9
- An Naba' ayat 14
- Al Baqarah ayat 4

(ٍ  ):
- Ar Rahman ayat 52:
 فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ

( ً  ) :
- Al Kahfi ayat 74:
فَانطَلَقا حَتّىٰ إِذا لَقِيا غُلامًا فَقَتَلَهُ قالَ أَقَتَلتَ نَفسًا زَكِيَّةً بِغَيرِ نَفسٍ لَقَد جِئتَ شَيئًا نُكرًا

:(   ٌ)


2. Dzal (ذ )
( نْ ):
- Al Lail ayat 14:
فَأَنذَرتُكُم نارًا تَلَظّىٰ
- Al Baqarah ayat 6
-
( ً  ):
- Al lahab ayat 3 :
  سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
- Al Balad ayat 15, 16

(ٍ  ):
- Al Ankabut
كُلُّ نَفسٍ ذائِقَةُ المَوتِ ۖ ثُمَّ إِلَينا تُرجَعونَ

(   ٌ):
- Ali Imran ayat 4: 
 مِن قَبلُ هُدًى لِلنّاسِ وَأَنزَلَ الفُرقانَ ۗ إِنَّ الَّذينَ كَفَروا بِآياتِ اللَّهِ لَهُم عَذابٌ شَديدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزيزٌ ذُو انتِقامٍ



3. Kaf (  ك)
(   ً):
- An Nazi'at ayat 12 :
 قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ

( نْ ):
- Ar Rahman ayat 52:
 فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ
- Al Alaq ayat 11, 13

(ٍ  ):
- Al Alaq ayat 16:
ناصِيَةٍ كاذِبَةٍ خاطِئَةٍ

(   ٌ):
- Al Anfal ayat 4:
أُولٰئِكَ هُمُ المُؤمِنونَ حَقًّا ۚ لَهُم دَرَجاتٌ عِندَ رَبِّهِم وَمَغفِرَةٌ وَرِزقٌ كَريمٌ
- Al Dakhan ayat 17

4. Syin (ش )
(  ً):
- An Naba ayat 12 :
 وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا

( نْ ): 
- An Nas ayat 4:
 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
- Al Insiqaq ayat 1
- 'Abasa ayat 12

(ٍ  ):
- Al Zalzalah ayat 9
وَمَن يَعمَل مِثقالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
- 'Abasa ayat 37

:(   ٌ)
- Ali Imran ayat 4
 مِن قَبلُ هُدًى لِلنّاسِ وَأَنزَلَ الفُرقانَ ۗ إِنَّ الَّذينَ كَفَروا بِآياتِ اللَّهِ لَهُم عَذابٌ شَديدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزيزٌ ذُو انتِقامٍ
- Al Anfal ayat 52



5. Tsin (ث )
(  ً):
- An Naba ayat 14 :
  وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا

( نْ ):
- Al Qari’ah ayat 6:
  فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
- Al Lail ayat 3

(ٍ  ):
- At Takwir ayat 21:
مُطاعٍ ثَمَّ أَمينٍ

 (  ٌ):
- Al Kahfi ayat 44: 
هُنالِكَ الوَلايَةُ لِلَّهِ الحَقِّ ۚ هُوَ خَيرٌ ثَوابًا وَخَيرٌ عُقبًا


6. Dal ( د )
(  ً):
- An Naba ayat 34 :
  وَكَأْسًا دِهَاقًا

- Al Fajr ayat 21:
كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا

( نْ ):
- Al Jumuah ayat 6
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

- At Tur ayat 8 :
  مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ

(ٍ  ):
- At Thariq ayat 16:
خُلِقَ مِن ماءٍ دافِقٍ

:(   ٌ)
- An Nur ayat 35: 
اللَّهُ نورُ السَّماواتِ وَالأَرضِ ۚ مَثَلُ نورِهِ كَمِشكاةٍ فيها مِصباحٌ ۖ المِصباحُ في زُجاجَةٍ ۖ الزُّجاجَةُ كَأَنَّها كَوكَبٌ دُرِّيٌّ يوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُبارَكَةٍ زَيتونَةٍ لا شَرقِيَّةٍ وَلا غَربِيَّةٍ يَكادُ زَيتُها يُضيءُ وَلَو لَم تَمسَسهُ نارٌ ۚ نورٌ عَلىٰ نورٍ ۗ يَهدِي اللَّهُ لِنورِهِ مَن يَشاءُ ۚ وَيَضرِبُ اللَّهُ الأَمثالَ لِلنّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيءٍ عَليمٌ


7. Ta’ (ت )
(  ٍ):
- Al Zalzalah ayat 4:
  يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

- Al Lail ayat 19
( نْ ):  Al Kafirun ayat 3:
  وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

( ً  ) :Yasin ayat 49
 ما يَنظُرونَ إِلّا صَيحَةً واحِدَةً تَأخُذُهُم وَهُم يَخِصِّمونَ
- Al Lail ayat 14
- Al Kahfi ayat 5

:(   ٌ)
 :Al Buruj ayat 11
إِنَّ الَّذينَ آمَنوا وَعَمِلُوا الصّالِحاتِ لَهُم جَنّاتٌ تَجري مِن تَحتِهَا الأَنهارُ ۚ ذٰلِكَ الفَوزُ الكَبيرُ


8. Qaf ( ق )
( نْ ):
- At Thariq ayat 10:
فَما لَهُ مِن قُوَّةٍ وَلا ناصِرٍ

:(   ٌ)
- Ar Rahman ayat 74 :
  لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
- Al Bayyinah ayat 3
- Al Mursalat ayat 39
- Yasin ayat 58

(ٍ  ):
- Ali Imran ayat 26:
قُلِ اللَّهُمَّ مالِكَ المُلكِ تُؤتِي المُلكَ مَن تَشاءُ وَتَنزِعُ المُلكَ مِمَّن تَشاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشاءُ ۖ بِيَدِكَ الخَيرُ ۖ إِنَّكَ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ قَديرٌ
- Ali Imran ayat 29

( ً  ) :
- Al Insan ayat 10:
 إِنّا نَخافُ مِن رَبِّنا يَومًا عَبوسًا قَمطَريرًا
- An Naba' ayat 40



9. Fa’ (ف )
( نْ ):
- Al Infitar ayat 1:
إِذَا السَّماءُ انفَطَرَت
- An Naba' ayat 18

 :(   ً)
- Yasin ayat 29 :
  إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ
- Adh Dhuha ayat 6, 7, 8

(ٍ  ):
- Al Baqarah ayat 37:
فَتَلَقّىٰ آدَمُ مِن رَبِّهِ كَلِماتٍ فَتابَ عَلَيهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوّابُ الرَّحيمُ

(   ٌ)
: Al Balad ayat 14-
أَو إِطعامٌ في يَومٍ ذي مَسغَبَةٍ
Al Baqarah ayat 18


 
10. Jim ( ج )
( نْ ):
- 'Abasa ayat 2

أَن جاءَهُ الأَعمىٰ
- An Naml ayat 89, 90

:(   ٌ)
- Al Ghasiyyah ayat 12 :
  فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ

(ٍ  ):
- Al Kahfi ayat 54:
وَلَقَد صَرَّفنا في هٰذَا القُرآنِ لِلنّاسِ مِن كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكانَ الإِنسانُ أَكثَرَ شَيءٍ جَدَلًا

( ً  ) :
- Al Fajr ayat 20
وَتُحِبّونَ المالَ حُبًّا جَمًّا


11. Shad ( ص )
( نْ ):
- Al Maun ayat 5:
الَّذينَ هُم عَن صَلاتِهِم ساهونَ
- Al Insyirah  ayat 7

:(   ً) 
- Al Fajr ayat 22:
  وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّاً صَفًّاً
- Yusuf ayat 9
- Al Kahfi ayat 110

(ٍ  ):
- Al Haaqqah ayat 6:
وَأَمّا عادٌ فَأُهلِكوا بِريحٍ صَرصَرٍ عاتِيَةٍ
 
:(   ٌ)
Al Mursalat ayat 33-
كَأَنَّهُ جِمالَتٌ صُفرٌ


12. Tho’ ( ط )
( نْ ):
- Al Mursalat ayat 35:
هٰذا يَومُ لا يَنطِقونَ

:(   ً)
- Al Muzzamil ayat 7 :
  إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا

(ٍ  ):
- Ibrahim ayat 24:
أَلَم تَرَ كَيفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصلُها ثابِتٌ وَفَرعُها فِي السَّماءِ

:(   ٌ)
- Saba' ayat 15:
لَقَد كانَ لِسَبَإٍ في مَسكَنِهِم آيَةٌ ۖ جَنَّتانِ عَن يَمينٍ وَشِمالٍ ۖ كُلوا مِن رِزقِ رَبِّكُم وَاشكُروا لَهُ ۚ بَلدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفورٌ



13. Sin ( س )
(   ٍ):
- Az Zariyat ayat 11 :
  الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ

( نْ ):
- Al Asr ayat 2:
  إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

 ٌ) :
- Al Kahfi ayat 22:
سَيَقولونَ ثَلاثَةٌ رابِعُهُم كَلبُهُم وَيَقولونَ خَمسَةٌ سادِسُهُم كَلبُهُم رَجمًا بِالغَيبِ ۖ وَيَقولونَ سَبعَةٌ وَثامِنُهُم كَلبُهُم ۚ قُل رَبّي أَعلَمُ بِعِدَّتِهِم ما يَعلَمُهُم إِلّا قَليلٌ ۗ فَلا تُمارِ فيهِم إِلّا مِراءً ظاهِرًا وَلا تَستَفتِ فيهِم مِنهُم أَحَدًا

:(   ً)
- An Nisa ayat 9:
وَليَخشَ الَّذينَ لَو تَرَكوا مِن خَلفِهِم ذُرِّيَّةً ضِعافًا خافوا عَلَيهِم فَليَتَّقُوا اللَّهَ وَليَقولوا قَولًا سَديدًا



14. Dhod ( ض )
( نْ ):
- Al Ghasiyah ayat 6:
لَيسَ لَهُم طَعامٌ إِلّا مِن ضَريعٍ

(   ً):
- Al Mukminun ayat 106 :
 قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ


(ٍ  ):
-Ar Rum ayat 54:
اللَّهُ الَّذي خَلَقَكُم مِن ضَعفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ ضَعفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ قُوَّةٍ ضَعفًا وَشَيبَةً ۚ يَخلُقُ ما يَشاءُ ۖ وَهُوَ العَليمُ القَديرُ

:(   ٌ)
:Al Baqarah ayat 266-
أَيَوَدُّ أَحَدُكُم أَن تَكونَ لَهُ جَنَّةٌ مِن نَخيلٍ وَأَعنابٍ تَجري مِن تَحتِهَا الأَنهارُ لَهُ فيها مِن كُلِّ الثَّمَراتِ وَأَصابَهُ الكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفاءُ فَأَصابَها إِعصارٌ فيهِ نارٌ فَاحتَرَقَت ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآياتِ لَعَلَّكُم تَتَفَكَّرونَ
 - An Najm ayat 53



15. Dzo ( ظ )
( نْ ):
- At Thariq ayat 5
فَليَنظُرِ الإِنسانُ مِمَّ خُلِقَ

(ٍ  ):
- Yunus ayat 54:
وَلَو أَنَّ لِكُلِّ نَفسٍ ظَلَمَت ما فِي الأَرضِ لَافتَدَت بِهِ ۗ وَأَسَرُّوا النَّدامَةَ لَمّا رَأَوُا العَذابَ ۖ وَقُضِيَ بَينَهُم بِالقِسطِ ۚ وَهُم لا يُظلَمونَ

:(   ً)
- Saba' ayat 18:
  وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ

:(   ٌ)

 [Example of ikhfa haqiqi complete 15 words]